Saturday 9 July 2016

Mengenal Penyakit Pada Usia Lanjut


Menjadi tu merupakan salah satu proses kehidupan seseorang yang ditandai dengan penurunan berbagai macam fungsi tubuh, seperti penurunan fungsi jantung, hati, dan alat pencernaan. Di samping penurunan kemampuan organ, hampir semua fungsi tubuh juga mengalami penurunan, seperti penurunan pendegaran, pengelihatan, kemampuan berpikir, kecepatan bergerak, dan kecepatan refleks.

Penduduk usia lanjut (usila) juga menjadi lebih rentan terhadap serangan penyakit. Jenis penyakit yang ditemukan pada kelompok usia lanjut sebenarnya tidak berbeda dengan yang ditemukan pada kelompok usia lebih muda. Penyakit yang ditemukan pada usia lanjut sebagai berikut.

1. Hipertensi

Dari banyak penelitian epiderniologik dinyatakan bahwa dengan meningkatnya umur, tekanan darah meninggi. Menjadi problem pada usia lanjut karena sering ditemukan menjadi faktor resiko stroke dan penyakit jantung koroner. Sebenarnya, hipertensi merupakan akibat dari kerja keras jantung untuk dapat mengalirkan darah keseluruh tubuh. Pada usia lanjut, saluran darah dalam jaringan seluruh tubuh sudah mengalami penebalan dan pengurangan elastisitas. Akibatnya, sistem dalam tubuh berupaya menaikkan tekanan jantung supaya distribusi darah dapat berjalan normal. Hal ini menimbulkan jantung mudah lelah sehingga fungsinya sebagai alat pompa darah akan menurun. Tekanan darah dianggap normal jika jika mempunyai tekanan sekitar 95 - 140 mm Hg untuk tekanan sistolik dan 70 - 90 mm. Hg unuk tekanan diastolik. Tekanan sistolik menunjukkan tekanan jantung saat memompakan darah keseluruh tubuh, sedangkan tekanan diastolik adalah tekanan jantung saat tidak memompakan darah ke seluruh tubuh (istirahat memompa).

Penderita hipertensi biasanya diharuskan minum obat seumur hidup. Kejenuhan terhadap obat modern sering mengalihkan pederita hipertensi untuk menggunakan obat tradisonanl. Penggunaan obat tradisional. Penggunaan obat tradisional untuk hipertensi perlu pengawasan dari tenaga kesehatan.Kontrol rutin untuk mengetahui tekanan darah dan keadaan fisik yang lain perlu ditekankan pada penderita hipertensi yang menggunakan obat tradisional supaya tidak terjadi hal yang tidak dinginkan.

2. Osteoporosis

Osteoporosis (tulang kerropos) adalah suatu penyakit yang ditandai dengan berkurangnya kepadatan tulang yang menyebabkan mudah retak atau tidak tahan terhadap tekanan. Gejala osteoporosis ditandai dengan berkurangnya berat badan, sulit bergerak, dan berkurangnya kebebasan bergerak. Jika penyakit ini tidak segera dicegah atau diobati, suatu saat tulang, terutama tulang pinggul, tulang belakang, atau pergelangan tangan patah, yang sebelumnya tidak disertai rasa sakit. Kebanyakan orang tidak menyadari bahwa mereka mengidap penyakit kerapuhan tulang sampai suatu saat tulang tulangnya menjadi lemah, mudah terkilir, atau terjatuh secara tiba tiba. Awal kerapuhan tulang belakang ditandai adanya perasaan sakit yang hebat dibagian punggung, terjadi penurunan berat badan, atau terjadi perubahan bentuk tulang belakang yang menyebabkan postur tubuh menjadi bungkuk.

Osteoporosis diamsusikan terjadi karena kurang minum susu atau makan makanan yang mengandung susu. Di samping itu, pola makan, faktor keturunan, lingkungan, dan pola hidup dapat mendorong timbulnya penyakit ini. Kemungkinan perempuang teraerang osteoporosis empat kali lebih besar dibandingkan dengan laki-laki. Alasanya, perempuan mempunyai tulang lebih kecil daripada tulang laki-laki, rapunya tulang pada masa menopause, dan rendahnya konsumsi calsium.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penderita osteoporosis sebagai berikut.
  • Usia semakin bertambah umur, risiko menderita osteoporosis lebih besar. Berkurangnya jumlah estrogen setelah menopause dan berkurangnya efisiensi absorsi kalsium akan mendorong timbulnya osteoporosis.
  • Jenis kelamin. Perempuan berisiko terserang osteoporosis lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki.
  • Ras. Orang Caucasia dan Asia cenderung lebih lebih mudah terkena osteoporosis dibandingkan dengan orang afrika dan spanyol.
  • Kurang aktivitas. Pertumbuhan sel-sel tulang akan lebih baik jika dilatih secara mekanis dan stimulasi.
  • Bentuk tubuh yang kecil dan berat badan rendah.
  • Diet rendah kalsium secara terus-menerus.
  • Ada faktor keturunan osteoporosis.
  • Menopause dini.
  • Gangguan pereode menstruasi.
  • Anoxia nervosa atau bulimia.
  • Memakai obat secara terus-menerus, sperti menggunakan obat yang mengandung kortkosteroid dan anti convulsant (anti kejang).
  • Merokok. Seorang perokok tidak mampu menyerap kalsium dari makanan secara efektif.
  • Mengonsumsi alkohol berlebihan.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah osteoporosis adalah sebagai berikut.
  • Pola makan seimbang makanan yang kaya kalsium, seperti produk susu, brokoli, bayam, ikan teri, cereal yang mengandung kalsium, dan jus jeruk yang mengandung kalsium.
  • Berolahraga secara teratur, seperti berjalan kaki selama 30 menit, 3 kali seminggu.

No comments:

Post a Comment